- mantan. yap! gue punya mantan yang satu tempat perkuliahan juga sama gue. sekelas pula. sampe sekarang dia bertitel 'bukan musuh, bukan teman' entah gue anggep dia apa, gue anggep kenal aja kali hahaha dendam emang enggak bagus, tapi gue punya alasan tertentu kena gue menaruh dendam sana itu bocah. males juga inget masa lalu enggak penting bareng dia, yang ada bikin emosi doang.
- musuh. upps! gue melupakan pepatah 'orang yang membencimu adalah sebanyak orang yang kamu benci' , entah attitude gue mungkin yang kurang baik yang bikin gue enggak (sedikit) tidak disukai sama beberapa 'teman' gue. gue anggep mereka teman, tapi enggak tau deh mereka anggep gue apa. sampe pernah ribut 4x dengan orang yang sama dalam 4bulan pertama gue kuliah (berarti tiap bulan ribut doang -.-), pernah di remove dari FB, pernah maen sindir-sindiran hahaha berantem kayak anak SMA banget. kelakuan SMA masih pada dibawa, kalo enggak suka mah tinggal ngomong, ini ngomongin di belakang. but I'm fine :)
- amukan bokap selama beberapa hari berturut-turut. ini dikarenakan gue selalu pulang malem setiap pulang kuliah gara-gara kalo pulang kuliah enggak langsung pulang hehehe
- nilai UTS yang pas-pas-an! paling tinggi nilai UTS gue itu kewarganegaraan dengan nilai 85.... astaga, secara kewarganegaraan itu matakuliah UMUM gitu, masa paling bagus nilai itu? apakah gue salah masuk jurusan? sedangkan matakuliah pokok gue paling tinggi 70.... hiks!
- kenalan senior. okey yang ini cukup oke menurut gue karena berkat mereka gue banyak kebantu sebagai NEWBIE di kampus gue hehehe kayak ngebantuin KRRS online (nanti gue ceritain deh...)
Saturday, December 4, 2010
KRRS online
Thursday, October 14, 2010
kapan ketemu?
dear Tuhan yang baik,
pertama-tama saya ucapkan maaf karena saya datang hanya ketika saya butuh,
sewaktu saya merasa terbeban berat saya baru datang padaMU.
mungkin saya tidak tahu malu,
datang hanya meminta dan ketika terkabul saya tidak berterima kasih.
sekali lagi maaf ya, Tuhan :)
Tuhan, lihat kan? mataku sembab dan memerah?
tentunya Anda pasti tahu saya sedang merasakan apa.
Lihat kan Tuhan, perasaan saya sedang sakit dan tidak tenang.
tapi saya pun tidak tahu kenapa alasannya.
Anda pun pasti tahu kan, Tuhan, hampir setiap malam saya tidak bisa tidur nyenyak
mataku memang terpejam tapi saya tidak bisa tertidur?
permintaan saya tidak muluk-muluk Tuhan,
saya hanya minta kesabaran sedikit lagi..
boleh kan?
saya butuh kesabaran, Tuhan, supaya saya bisa kuat menghadapi apa yang sedang saya pikirkan ini
saya butuh kesabaran, Tuhan, supaya saya tidak gegabah dalam mengambil keputusan
tunjukkan jalan terbaik Anda, Tuhan..
sehingga saya tahu apa yang saya harus lakukan.
boleh ya Tuhan? sekali ini saja...
saya masih ingin berusaha memahaminya, karena itu saya butuh kesabaran.
boleh kan, Tuhan?
jika boleh, terima kasih, Tuhan... Amin!
*kapan bisa ngomong seperti ini sama Tuhan? bahkan berdoa pun saya malu*
sepenggal percakapan
*mengetuk pintu*
hati: ada apa kamu datang kemari?
aku: tidak apa, hanya ingin berbincang sedikit, aku sedang kesepian, apa yang sedang kau lakukan?
hati: tidak sedang lakukan apapun
aku: kamu tampak lemas, apakah kamu sakit?
hati: sepertinya begitu, seluruh tubuhku sakit sekali, entah karena apa
aku: kamu sakit, hati!
hati: ya, mungkin aku sakit, itu karena kamu
aku: mengapa karena aku? apa salahku?
hati: kamu terlalu rapuh, kamu pun tidak bisa berpikiran positif untuk semua hal yang kamu lalui, dan akhirnya aku tidak mampu menanggung beban rasa sakitmu itu...
*aku menangis*
aku: apa iya aku selemah itu?
hati: ya, baru sadarkah kau? itulah kamu, tolong lah berubah sedikit
aku: tapi ini aku, hati! segala sesuatu yg ada di dalam diriku sudah permanen, mustahil untuk merubahnya, pantas saja kamu sakit, si mata kemarin juga menangis terus, ku pikir ada apa dengan diriku, ternyata memang ada yang tak beres
hati: lebih baik ceritakan padaku, apa yang kamu alami belakangan ini
aku: entah apa yg aku alami belakangan ini, yang jelas, aku menyayangi seseorang dan karena menyayanginya pun aku merasa sakit
hati: mengapa begitu?
aku: mungkin rasa sayang berlebihan yang tidak aku imbangi dengan pikiran realistis yang menyebabkannya
hati: lanjutkan ceritamu
aku: ya, kurasa ini hanya perasaanku saja, atau memang kenyataannya seperti itu aku pun tidak tahu. dia terlalu memikirkan dirinya sendiri, dan aku setiap hari merasa kesepian. aku tidak mengerti apa yang dipikirkan, aku seperti menyayangi orang asing
hati: mengapa begitu?
aku: percaya atau tidak, aku tidak begitu mengenalnya, aku mencoba untuk mengenalnya, menganalisa karakternya, mencoba memahaminya, tapi mungkin sedetikpun dia tidak pernah memahami posisiku. aku sedih...
hati: pantas sakitku tak kunjung sembuh, ternyata itu masalahmu...
aku: maaf hati, aku tidak bisa mengubah diriku untuk menjadi tidak rapuh.. hampir setiap malam aku menangis, mungkin juga dia tidak tahu, dan aku tidak ingin dia tau
hati: kenapa begitu? kamu tidak mencoba berbicara padanya?
aku: AKU SUDAH MELAKUKANNYA! *tangisanku semakin kencang* tapi mungkin semua omonganku mental dari telinganya! aku tidak tau apa yang dia pikirkan! dan satu hal yang tidak kusuka darinya: dia tidak bisa berbicara serius di saat serius. sungguh aku merasa lelah...
hati: apakah kamu menyayanginya?
aku: tentu saja, jika aku tidak menyayanginya, untuk apa aku memikirkannya? untuk apa aku menangisinya? tapi dia tidak pernah menunjukkan rasa sayangnya padaku, peduli pun aku tidak tau peduli versinya itu seperti apa.
hati: kamu sudah memberikan yang terbaik untuknya?
aku: aku sudah memberikan yang terbaik semampuku, tapi baginya, aku belum tentu yang terbaik...
hati: *dahinya berkerut, seperti berpikir*
aku: dia paham ketika aku merasa kesal karenanya, tapi sungguh aku tidak pernah tega untuk marah padanya, itu sebabnya aku hanya bisa menangis. tadi pagi, dan kebetulan aku membuka social network miliknya, sepertinya dia sedang meminta maaf pada seseorang, dia bilang dia peduli dengan orang itu, tapi aku tidak tahu siapa orang yg dia maksud, apa mungkin itu aku?
hati: lagi-lagi kamu berpikir negatif, bisa saja itu memang untukmu.
aku: oh, ya dia juga bilang dia benar-benar tidak ingin kehilangan orang itu, hmm...
hati: jelas itu untukmu, sayang... kamu kekasihnya!
aku: ya semoga saja itu memang untukku, kuharap maafnya tidak sekedar ucapan bibir belaka. tapi kalau itu untukku, mengapa dia tidak meminta maaf padaku secara langsung?
hati: mungkin ada waktu tersendiri dia akan mengatakannya padamu :)
aku: ya, mungkin... tapi mustahil sekali dia berbicara serius.
hati: ingat, tidak ada yang mustahil! hoaaamm...
aku: tapi aku hanya ingin... hei! hei! aku sedang bercerita! kenapa kau tidur?! ah ya sudahlah, dia masih sakit, mungkin butuh istirahat... ceritanya akan kulanjutkan lain waktu. semoga cepat sembuh, hati :')