Thursday, October 14, 2010

sepenggal percakapan

*mengetuk pintu*

hati: ada apa kamu datang kemari?

aku: tidak apa, hanya ingin berbincang sedikit, aku sedang kesepian, apa yang sedang kau lakukan?

hati: tidak sedang lakukan apapun

aku: kamu tampak lemas, apakah kamu sakit?

hati: sepertinya begitu, seluruh tubuhku sakit sekali, entah karena apa

aku: kamu sakit, hati!

hati: ya, mungkin aku sakit, itu karena kamu

aku: mengapa karena aku? apa salahku?

hati: kamu terlalu rapuh, kamu pun tidak bisa berpikiran positif untuk semua hal yang kamu lalui, dan akhirnya aku tidak mampu menanggung beban rasa sakitmu itu...

*aku menangis*

aku: apa iya aku selemah itu?

hati: ya, baru sadarkah kau? itulah kamu, tolong lah berubah sedikit

aku: tapi ini aku, hati! segala sesuatu yg ada di dalam diriku sudah permanen, mustahil untuk merubahnya, pantas saja kamu sakit, si mata kemarin juga menangis terus, ku pikir ada apa dengan diriku, ternyata memang ada yang tak beres

hati: lebih baik ceritakan padaku, apa yang kamu alami belakangan ini

aku: entah apa yg aku alami belakangan ini, yang jelas, aku menyayangi seseorang dan karena menyayanginya pun aku merasa sakit

hati: mengapa begitu?

aku: mungkin rasa sayang berlebihan yang tidak aku imbangi dengan pikiran realistis yang menyebabkannya

hati: lanjutkan ceritamu

aku: ya, kurasa ini hanya perasaanku saja, atau memang kenyataannya seperti itu aku pun tidak tahu. dia terlalu memikirkan dirinya sendiri, dan aku setiap hari merasa kesepian. aku tidak mengerti apa yang dipikirkan, aku seperti menyayangi orang asing

hati: mengapa begitu?

aku: percaya atau tidak, aku tidak begitu mengenalnya, aku mencoba untuk mengenalnya, menganalisa karakternya, mencoba memahaminya, tapi mungkin sedetikpun dia tidak pernah memahami posisiku. aku sedih...

hati: pantas sakitku tak kunjung sembuh, ternyata itu masalahmu...

aku: maaf hati, aku tidak bisa mengubah diriku untuk menjadi tidak rapuh.. hampir setiap malam aku menangis, mungkin juga dia tidak tahu, dan aku tidak ingin dia tau

hati: kenapa begitu? kamu tidak mencoba berbicara padanya?

aku: AKU SUDAH MELAKUKANNYA! *tangisanku semakin kencang* tapi mungkin semua omonganku mental dari telinganya! aku tidak tau apa yang dia pikirkan! dan satu hal yang tidak kusuka darinya: dia tidak bisa berbicara serius di saat serius. sungguh aku merasa lelah...

hati: apakah kamu menyayanginya?

aku: tentu saja, jika aku tidak menyayanginya, untuk apa aku memikirkannya? untuk apa aku menangisinya? tapi dia tidak pernah menunjukkan rasa sayangnya padaku, peduli pun aku tidak tau peduli versinya itu seperti apa.

hati: kamu sudah memberikan yang terbaik untuknya?

aku: aku sudah memberikan yang terbaik semampuku, tapi baginya, aku belum tentu yang terbaik...

hati: *dahinya berkerut, seperti berpikir*

aku: dia paham ketika aku merasa kesal karenanya, tapi sungguh aku tidak pernah tega untuk marah padanya, itu sebabnya aku hanya bisa menangis. tadi pagi, dan kebetulan aku membuka social network miliknya, sepertinya dia sedang meminta maaf pada seseorang, dia bilang dia peduli dengan orang itu, tapi aku tidak tahu siapa orang yg dia maksud, apa mungkin itu aku?

hati: lagi-lagi kamu berpikir negatif, bisa saja itu memang untukmu.

aku: oh, ya dia juga bilang dia benar-benar tidak ingin kehilangan orang itu, hmm...

hati: jelas itu untukmu, sayang... kamu kekasihnya!

aku: ya semoga saja itu memang untukku, kuharap maafnya tidak sekedar ucapan bibir belaka. tapi kalau itu untukku, mengapa dia tidak meminta maaf padaku secara langsung?

hati: mungkin ada waktu tersendiri dia akan mengatakannya padamu :)

aku: ya, mungkin... tapi mustahil sekali dia berbicara serius.

hati: ingat, tidak ada yang mustahil! hoaaamm...

aku: tapi aku hanya ingin... hei! hei! aku sedang bercerita! kenapa kau tidur?! ah ya sudahlah, dia masih sakit, mungkin butuh istirahat... ceritanya akan kulanjutkan lain waktu. semoga cepat sembuh, hati :')

No comments:

Post a Comment