seakan-akan apa yang gue lakukan semua enggak berharga, bahkan air mata gue pun juga. gue seperti enggak bisa apa-apa. apapun yg sedang gue lakukan semua tertuju dan terpusat pada dia. gue jadi berhalusinasi, entah apa yang harus gue lakukan.
gue sakit, ya, karena ulah gue sendiri. efek pemikiran orang bodoh yang enggak bisa pikir panjang.
sekarang, bisa apa gue? sepertinya semuanya sudah terlambat, ini bukan film kartun yang bisa seenaknya diputar ulang sesuai kemampuan kita. ini realita! dan realita yang gue punya sudah hancur visualnya.
ego gue yang terlalu gede membawa dampak buruk buat gue. ego gue yang gede ini juga yang sanggup nutup rasa sayang gue buat dia. padahal ego itu cuma godaan. saat keputusan itu keluar, BLAM ! ego hilang dan ternyata gue sadar, rasa sayang gue lebih besar.
apa yang harus gue lakukan sekarang? hanya dengan modal rasa sayang apa bisa mengubah keadaan. gue coba buat memberikan tawaran: apapun Tuhan, apapun yang bisa gue tuker bakal gue kasih asal dia balik.
apa yang dia mau, semampu gue bakal gue kasih, dan dia ingin seperti apa, bakal gue kasih, gue ikutin semua mau dia, asalkan dia kembali ...
sayangnya ini adalah mimpi gue, enggak akan bisa terealisasikan. nyatanya gue hanya sanggup menulis di sini tanpa sanggup gue ucapin. entah, mungkin gue mulai gangguan jiwa, yang jelas detik ini gue cuma mau dia.
gue bersumpah, gue enggak akan lagi ngeluh untuk suatu hal kecil yang buat dia enggak nyaman. gue lebih memilih gue enggak diperhatikan asal dia bersama gue daripada gue setiap saat melihat dia namun pada nyatanya dia itu bukan kepunyaan gue lagi.
entah bagaimana kabar rasa sayang dia ke gue saat ini. air mata gue udah banyak keluar, tanpa aba-aba yang jelas gue nangis dengan sendirinya.
gue nyesel, gue butuh kesempatan lain. cuma itu.
apapun yang bisa gue lakukan supaya dia kembali bakal gue lakuin, APAPUN !
gue sayang dia apa adanya, gue butuh dia, gue kangen dia.
gue enggak mau terbiasa untuk jadi teman dengan dia, gue ingin terbiasa jadi seseorang yang berarti buat dia. apapun untuk itu akan gue lakukan, APAPUN !
seperti apa sekarang gue di matanya? gue enggak pernah tau. teman ? sahabat? teman dekat ? atau malah enggak ada artinya ?
gue enggak pernah tau apa yang terjadi di depan, dan saat ini gue hanya berusaha, gue ingin dia balik, apapun bayarannya. gue mau dia balik, ketika dia minta apapun yang dia mau, akan gue kasih, meskipun nantinya gue akan merasa sakit ataupun berkorban besar.
dan satu hal terpenting, ketika dia ingin balik, gue mau itu adalah sebuah ketulusan...
No comments:
Post a Comment